Rabu, 18 Januari 2012

november

november
Engkau pergi
Aku meludah
Berpura-pura melepas duri dari telapak tanganku
Dan, duka membingkai November

November menjamu
Semua senyum yang ku beri untukmu,
Engkau rampas dengan ketergesaan

Seberapa pun bentangan tangan yang ku berikan
Sesegera itu pula engkau menghujat November

Apa makna namaku, wahai kekasih yang menghujat?
Membabi buta mencari sosok cinta yang dulu
Kekasih itu sudah mati.
Aku, engkau paksa hilang.

Lirih namamu menjemput di bibirku.
Hati menangis mengingat senyum-mu.

November
Seperti inikah, aku harus mengenang dirimu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar